Pengaruh Beriman Kepada Qadar
1. Bersandar kepada Allah SWT. ketika
mengerjakan sebab-sebab, tidak bersandar kepada sebab itu sendiri, karena
segala sesuatu terjadi karena ketentuan
Allah SWT.
2. Agar seseorang bersyukur kepada Allah
SWT. dan tidak mengagumi dirinya ketika tercapai apa yang
dicita-citakan. Karena tercapainya
cita-cita merupakan nikmat dari Allah
SWT, karena Allah telah menentukan
sebab–sebab keberhasilan untuknya. Dan mengagumi dirinya akan dapat
melupakan syukur kepada nikmat ini.
3. Bersabar dan tenang serta tidak gelisah
ketika mendapatkan musibah atau tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang
dicita-citakan, .karena dia tahu bahwa hal itu sudah ditentukan Allah SWT. Firman Allah :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا
فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
(22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ
لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
Tidak suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah ditulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum kami menciptakannya . Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu tidak berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu tidak terlalu gembira
terhadap apa yang diberikan oleh–Nya kepadamu.dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang sombong lagi membanggakan diri.
( QS. Al-Hadid/57
:22-23 ).
Nabi Muhammad saw. bersabda :
عَجَبًا ِلأَمْرِ المْؤُمِنِ إِنَّ
أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ ، وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ ،
إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ
ضَرَّاءُ صَبَرَ ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ .
“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin
itu. Perkaranya semua baik, dan itu tidak ada pada seorangpun selain orang
mukmin. Jika mendapatkan kegembiraan bersyukur, itu baik baginya. Dan jika
ditimpa kesusahan bersabar, itupun baik baginya “. (HR. Muslim ).
4. Memiliki daya dorong yang kuat untuk
melakukan amal shaleh dan kesiapan yang penuh untuk melakukan hal-hal yang
sulit dengan penuh keteguhan hati dan tekad yang bulat serta tsiqah (percaya)
kepada Allah. Hal ini karena seorang mukmin yakin bahwa seseorang tidak akan
ditimpa sesuatu apapun kecuali yang telah ditentukan Allah. Firman Allah :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah : Sekali-kali tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang telah ditetapkan oleh
Allah bagi kami. Dialah
Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakkal . (QS. At-Taubah/9 : 51)
Sabda Rasulullah saw. :
وَاعْلَمْ
أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ
يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَ اللهُ لَكَ ، وَإِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى
أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ
عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الاَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ . (رواه الترمذى وقال حسن
صحيح )
Ketahuilah jika semua umat sepakat
untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikan
manfaat kepadamau kecuali sesuai dengan yang telah ditentukan Allah untukmu. Dan
jika mereka sepakat untuk memberikan madarat (bahaya) kepadamu, niscaya mereka
tidak akan bisa memberikan madarat kepadamu kecuali sesuai dengan yang telah
ditentukan Allah terhadapmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering “. (
HR. Tirmidzi, dan ia berkata : hadits ini hasan shahih ).
(والله
أعلم بالصواب)