ِِA. Pengertian Malaikat dan pengertian iman
kepada Malaikat
Menurut bahasa Malaikat (ملائكة )
bentuk jama’ dari kata (ملك).
Kata (ملك)
berasal dari kata ( ملأك ), harakat hamzah dipindahkan kepada huruf
sebelumnya, kemudian huruf alif dibuang untuk meringankan pengucapan, maka
jadilah (ملك ) . Kata ini berasal dari kata ( ألوكة )
yang berarti risalah. Bentuk jama’nya ( ملائك) atau (ملائكة ).
Menurut istilah, malaikat adalah salah satu
jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan dari cahaya untuk taat dan beribadah
kepadaNya serta mengerjakan semua tugas-tugasnya.
Iman kepada malaikat berarti keyakinan yang
kokoh bahwa Allah mempunyai malaikat yang maujud (memiliki keberadaan),
diciptakan dari cahaya, yang tidak durhaka kepada Allah, dan mereka
melaksanakan semua tugas-tugas yang telah Allah perintahkan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah :
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ
لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ
وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)
Dan
kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang
di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada
(pula) merasa letih. Mereka selalu
bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya’/21: 19-20)
B.
Dalil iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat merupakan bagian dari
keimanan, iman seseorang tidak dianggap sempurna kecuali jika ia mengimani
adanya malaikat secara gelobal, mengimani
malaikat yang disebutkan namanya dalam al-Qur’an dan Hadits secara
terperinci serta mengimani tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka.
Wajibnya iman kepada malaikat dan bahwa
iman kepada malaikat merupakan bagian dari keimanan banyak disebutkan
dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Di antara ayat Al-Qur’an adalah :
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
“
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi …” ( QS. Al-Baqarah/2 : 177 )
Firman
Allah lagi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ
قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“ Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah
turunkan sbelumnya . Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya “ ( QS.
An-Nisa’/4 : 136 )
Dalam hadits, Rasulullah saw ketika ditanya
Jibril tentang iman menjawab :
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَاِئكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الأَخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ
وَشَرِّهِ
“
Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik
maupun yang buruk “ ( HR. Bukhari dan Muslim )
C.
Mengimani Wujud (Keberadaan) Malaikat
Malaikat adalah makhluk ghaib yang tidak
dapat dilihat. Tidak dapat dilihat tidak berarti tidak ada. Orang yang beriman
harus meyakini bahwa malaikat itu ada. Keberadaan malaikat bisa diketahui
melalui berita dan pengaruhnya. Berita
tentang adanya malaikat datang dari Allah dan RasulNya yang tidak pernah
berdusta. Allah telah memberitakan tentang adanya malaikat dalam al-Qur’an
seperti disebutkan dalam ayat-ayat di atas. Begitu juga Rasulullah s.a.w. telah
memberitakannya dalam beberapa haditsnya seperti hadits Jibril di atas.
Sedangkan pengaruh adanya malaikat antara
lain adalah Al-Qur’an, sebab Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril. Firman Allah:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ
بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
(194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195)
“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar
diturunkan oleh Tuhan semesta alam, di dibawa turun oleh ar-Ruh al -Amin
(Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas “. (QS.
Asy-Syu’ara/26 : 192-195 ).
Dan di antara pengaruh adanya malaikat adalah
kematian. Adanya orang yang meninggal dunia menunjukkan adanya malaikat yang
bertugas mencabut nyawa. Firman Allah :
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ
ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah : ‘Malaikat maut yang diserahi
untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikam kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah
kamu akan dikembalikan’. ( QS. As-Sajdah/ 32 : 11 ) .
D.
Mengimani Sifat-Sifat Malaikat
Sifat malaikat ada dua macam, sifat
fisik dan sifat akhlak (moral) .
Adapun sifat fisik malaikat adalah
sebagai beikut :
1.
Malaikat diciptakan sebelum nabi Adam a..s.
Firman Allah :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ
إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Artinya : “ Ingatlah ketika Rabbmu berkata
kepada malaikat : Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka
bumi … “ ( QS. Al-Baqarah/2 : 30 )
2. Malaikat diciptakan dari cahaya.
Sabda Rasulullah saw.:
خُلِقَتْ الْمَلآئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ ، وَخُلِقَ
الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ ، وَخُلِقَ آدَمُ ِِممَّا وُصِفَ لَكُمْ .
)رواه
مسلم وأحمد(
Artinya : “ Malaikat diciptakan dari cahaya,
Jin dicciptakan dari nyala api dan Adam
diciptakan dari sesuatu yang sudah dijelaskan kepada kamu sekalian “ (
HR. Muslim dan Ahmad ).
2.
Malaikat tidak memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti makan dan
minum, sakit, letih, laki-laki dan
wanita. Firman Allah :
يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Mereka selalu bertasbih malam dan
siang tiada henti-hentinya. (QS.
Al-Anbiya’/21:20)
3.
Dengan izin Allah malaikat mampu menjelma dalam wujud manusia. Firman
Allah :
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ
أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا (16) فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا
إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17)
Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di
dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur, Maka ia
mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami
kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. ( QS. Maryam/19:16-17 ).
4.
Malaikat memiliki sayap dengan jumlah yang berbeda-beda. Firman Allah :
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ
الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي
الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta
langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga
dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS. Fathir/ 35:1).
6. Merasa terganggu dari sesuatu yang tidak
disenangi.
Sabda Rasul :
مَنْ أَكَلَ مِنَ الثَّوْمِ وَالْبَصَلِ
وَالْكُرَاثِ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا ، فَإِنَّ الْمَلآئِكَةَ تَتَأَذَّى ِممَّا
يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُوْ آدَمَ. رواه مسلم.
Artinya :“ Barangsiapa makan bawang putih, bawang merah dan kurat, maka janganlah
dia mendekati masjid, karena malaikat merasa terganggu dari sesuatu yang
manusia merasa terganggu karenanya” (HR. Muslim).
Sedangkan sifat Akhlak malaikat adalah
sebagai berikut :
1.
Memiliki sifat malu. Sabda Rasulullah Saw.
أَلاَ أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى
مِنْهُ المَْلآئِكَةُ. رواه مسلم.
Artinya : “ Apakah saya tidak malu kepada
seseoang yang malaikat malu kepadanya ?” (HR. Muslim ). Seseorang yang dimaksud
adalah Usman bin Affan.
2.
Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.( QS. At-Tahrim/66:6).
3.
Takut kepada Allah swt. Firman-Nya :
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (49) يَخَافُونَ رَبَّهُمْ
مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (50)
Dan kepada Allah sajalah bersujud
segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan
(juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas
mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (QS. An-Nahl/16:49-50).
4.
Mencintai orang yang mencintai Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW. :
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ
عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُحِبُّهُ
جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا
فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي
الْأَرْضِ . (رواه البخارى ومسلم عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ )
Artinya : “ Sesungguhnya Allah apabila
mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril : Sesungguhnya Allah telah
mencintai si Fulan cintailah dia olehmu, Jibrilpun mencintainya. Kemudian
Jibril memanggil di langit : Sesungguhnya Allah telah mencintai si Fulan, maka
cintailah dia olehmu sekalian, penghuni langitpun mencintaimu. Dan
diletakkanlah penerimaan untuknya di muka bumi “. (HR. Bukhari Muslim)
5.
Mendo’akan orang mukmin dan melaknat orang kafir. Firman Allah :
قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(161) قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(162)
Sesungguhnya orang-orang kafir dan
mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para
malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka
kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak
(pula) mereka diberi tangguh. ( QS. Al-Baqarah/2:161-162)
E.
Mengimani Tugas-Tugas Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan
dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka untuk membawa
risalah-Nya dan menunaikan tugas-tugas yang dipikulkan kepada mereka. Di antara
tugas-tugas yang dipikulkan kepada mereka adalah :
1.
Beribadah kepada Allah dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam.
Firman Allah :
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ
رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
Jika mereka
menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih
kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu. (QS.
Fushshilat/41 : 38). Lihat juga : QS.
Al-Anbiya’/21-19-20.
2.
Menurunkan hujan dan membaginya sesuai
dengan kehendak Allah.
Hal
ini ditunjukkan oleh hadits
Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ
فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ
مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ …
Dari Abu Hurairah dari Nabi saw. Bersabda :
“Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara
di awan, `Siramilah kebun si Fulan`,
maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu
tanah yang berbatu hitam,
maka di antara saluran air yang ada di
situ telah memuat air seluruhnya…”.
3.
Membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Firman Allah :
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ
يُوحَى (4) عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى (5) ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى (6) وَهُوَ بِالْأُفُقِ
الْأَعْلَى (7) ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى (8) فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى
(9) فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (10)
Dan tiadalah yang diucapkannya itu
(Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya). Yang diajarkan kepadanya
oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang
mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang
asli. Sedang dia berada di ufuk yang
Tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu
bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia
dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya
(Muhammad) apa yang Telah Allah wahyukan. (QS. An-Najm/53 : 3-10)
Lihat juga : QS. Asy-Syu’ara’/26:192-195.
4.
Memohonkan ampun kepada Allah untuk orang-orang yang beriman. Firman
Allah :
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ
وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ
تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ
جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ
وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ
وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(9)
(Malaikat-malaikat) yang memikul
'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan
mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman
(seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi
segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala, Ya Tuhan kami, dan
masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kepada
mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan
isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Dan
peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara
dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya Telah Engkau
anugerahkan rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar". (QS. Ghafir/40:7-9).
5. Mencatat amal perbuatan
manusia. Firman Allah :
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ
الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
(18)
(yaitu) ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu
hadir.(QS.
Qaf/50:17-18).
6.
Mencabut nyawa ketika habis ajalnya . Firman Allah :
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ
الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Katakanlah: "Malaikat maut
yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, Kemudian Hanya kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." ( QS. As-Sajdah/32:11). Baca juga : QS.
Al-an’am/6:61).
7.
Memberikan pertanyaan kepada manusia di
alam kubur, yaitu Malaikat Munkar
dan Nakir seperti disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tirmdzi
:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِذَا قُبِرَ
الْمَيِّتُ - أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ - أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ
، يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا
كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ
اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ
تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي
سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ! فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ
كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ
حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ . وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ
النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لَا أَدْرِي ، فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا
نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ
عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ ، فَلَا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا
حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ . (رواه الترمذي)
Dari Abu Hurairah ia
berkata : Rasulullah saw bersabda : “ ِApabila seorang
mayit dikuburkan – atau beliau bersabda : salah seorang kamu- datanglah dua
malaikat yang hitam lagi biru. Salah satunya dinamakan Munkar dan yang lain
adalah Nakir. Kedua Malaikat itu bertanya : Apa yang pernah kamu katakan
tentang laki-laki ini (Maksudnya Nabi Muhammad saw.)? Ia (si mayit) mengatakan
sebagaimana ia pernah mengatakan : Dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya, aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang berhak diibadahi selain Allah, dan
bahwa Muhammad itu adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Lalu dua malaikat itu berkata : Sungguh kami pun
telah mengetahui bahwa kamu mengatakan hal ini. Kemudian untuknya kuburan itu diluaskan tujuh
puluh hasta persegi, dan di terangi dengan cahaya, kemudian dikatakan kepadanya
: Tidurlah ! Lalu dia berkata : Saya ingin kembali ke keluargaku lalu
memberitahukan kepada mereka (tentang keadaanku). Kedua malaikat itu berkata :
Tidurlah seperti tidurnya penganting yang tidak dapat dibangunkan kecuali oleh
keluarganya yang paling ia cintai sampai Allah membangkitkannya dari tempat
tidurnya itu. Jika si mayit itu seorang munafiq, maka ia menjawab : saya
mendengar orang-orang mengatakan, lalu saya mengatakan seperti itu, saya tidak
tahu. Lalu dua malaikat itu berkata : Sungguh kami pun telah mengetahui bahwa
kamu akan mengatakan hal ini. Lalu dikatakan kepada bumi : himpitlah dia, lalu
bumi itu menghimpitnya sampai tulang-tulang rusuknya berselisihan, maka ia
senantiasa dalam keadaan disiksa sampai Allah membangkitkannya dari tempat
tidurnya”. (HR. Tirmidzi)
8.
Meniup terompet. Firman Allah :
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ
أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ (68) وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا
وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ
وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (69) وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِمَا يَفْعَلُونَ (70)
Dan ditiuplah sangkakala, Maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). Dan
terang benderanglah bumi (padang
Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan
perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan
diberi Keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa
(balasan) apa yang Telah dikerjakannya dan dia lebih mengetahui apa yang mereka
kerjakan. (QS.
Az-Zumar/39 : 68-70).
9.
Menyambut orang-orang beriman di syurga. Firman Allah :
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ
وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ
بَابٍ (23) سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu;
(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka
alangkah baiknya tempat kesudahan itu. ( Q S. ar-Ra’d/13: 23-24).
10.
Menjaga neraka. Firman Allah :
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا
رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
Mereka berseru: "Hai Malik
Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". dia menjawab: "Kamu akan tetap
tinggal (di neraka ini)". (QS. Az-Zukhruf/43:77).
11.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Allah. Firman Allah :
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا (1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا
(2) وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا (3) فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا
(5)
Demi (Malaikat-malaikat) yang
mencabut (nyawa) dengan keras, Dan
(Malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, Dan (Malaikat-malaikat) yang turun dari
langit dengan cepat, dan (Malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
Dan (Malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).( QS. An-Nazi’at/79:1-5).
F.
Jumlah Malaikat
Jumlah malaikat banyak, tidak ada yang tahu
jumlah persisnya kecuali Allah. Firman Alah :
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا
ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
…dan tidak ada yang mengetahui tentara
Tuhanmu (maksudnya malaikat) melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
manusia. (QS. 74:31).
At-Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Al-Bazzar mengeluarkan hadits dari Abu Dzar secara marfu’:
أَطَّتِ السَّمَاءُ وَحَقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَافِيْهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ
أَصَابِعَ إِلَّا وَعَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدُ
Artinya
: “ Langit gemertak dan layaklah ia gemertak. Tidak ada padanya lahan sebesar
empat jaripun melainkan di atasnya ada malaikat yang sedang sujud”
Dalam hadits Mi’raj Rasulullah Saw. bersabda :
“ Lalu aku diangkat ke Baitul Makmur, aku bertanya kepada Jibril, ia mengatakan
: ` Di Baitul Makmur ini setiap harinya
shalat tujuh puluh ribu malaikat…” (HR. Bukhari)
G.
Iman Kepada Malaikat Secara Rinci Dan Global
Seorang muslim wajib mengimani malaikat yang
namanya disebutkan dalam Al-Qur’an atau Sunnah secara rinci. Di antara mereka
ada tiga malaikat yang menjadi pemimpin, yakni Jibril, Mikail dan Israfil.
Jibril adalah malaikat yang ditugaskan
menyampaikan wahyu, Mikail ditugaskan mengatur hujan, sedangkan Israfil
ditugaskan meniup terompet yang dengannya dunia hancur dan manusia bangkit dari
kematian. Tentang Jibril dan Mikail disebutkan dalam al-Qur’an. Firman Allah :
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ
عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى
لِلْمُؤْمِنِينَ (97) مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ
وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ (98)
Katakanlah:
"Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi
orang-orang yang beriman. Barang siapa
yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan
Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (QS.
Al-Baqarah/2 : 97-98).
Tentang Isrofil disebutkan dalama
hadits :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ
وَرَبَّ
إِسْرَافِيلَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ حَرِّ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ" . (رواه النسائي)
Dari Aisyah ra. ia berkata
: Rasulullah saw. Bersabda : “ Ya Allah,
Tuhan Jibril, Mikail dan Isrofil, aku berlindung kepada-Mu dari panasnya
neraka dan dari siksa kubur “. (HR. an-Nasa’I )
Seorang muslim juga wajib mengimani secara
global malaikat yang namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an atau Sunnah.
Sebagai contoh disebutkan dalam al-Qur’an surat
al-Infithar : 10-12 :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ
(11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (12)
Padahal
Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat-malaikat) yang Mengawasi
(pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi
Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Infithar/82 : 10-12).
Firman Allah juga :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى
يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ
لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (QS. Ar-Ra’d/13:11).
H. Pengaruh Iman Kepada Malaikat Dalam Kehidupan Manusia
Iman kepada malaikat memberikan dampak yang
positif bagi kehidupan seorang mukmin. Di antara dampak itu adalah :
1. Terhindar dari khurafat
dan prasangka-prasangka yang biasanya menyelimuti orang-orang yang tidak
beriman kepada yang ghaib dan tidak nenyerap ilmu dari wahyu ilahi.
2. Semakin merasakan
keagungan kekuasaan Allah yang luar biasa, karena Allah telah menciptkan
malaikat dari cahaya yang memiliki sayap dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat.
3. Bertambahnya iman
seseorang terhadap wahyu yang diturunkan Allah, karena wahyu itu dibawa malaikat kepada para Nabi dan Rasul.
4. Bertambahnya keinginan
seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah dan amal shaleh, karena ia
melihat contoh dari malaikat yang tidak henti- hentinya beribadah kepada Allah.
5. Bertambahnya ketenangan dan ketentraman jiwa seorang
mukmin serta sabar dan istiqamah dalam
melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah, karena malaikat selalu
memberikan dukungan kepada orang mukmin yang tunduk dan patuh
kepada Allah.
6. Selalu siap melakukan
amal kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat, karena seseorang merasa ada malaikat yang mencatat amal
perbuatannya.
7. Semakin menyadari bahwa
dunia akan hancur, tidak akan kekal, karena seseorang mengetahui ada malaikat yang mencabut nyawa
dan yang bertugas meniup sangkakala.
8. Melakukan hisab
(evaluasi) untuk kehidupan akhirat, karena ada malaikat yang bertugas menyambut orang mukmin di syurga dan yang
menjaga neraka.
(والله أعلم بالصواب)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar