BAHAYA-BAHAYA SYIRIK
Syirik
mempunyai bebagai macam bahaya dan kerusakan dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat. Di antaranya yang terpenting adalah :
1.
Syirik penghinaan
kemanusiaan
Ini adalah penghinaan
terhadap kemuliaan manusia, degradasi nilai dan martabatnya. Allah telah menjadikannya kahlifah
di permukaan bumi, memuliakannya,
mengajarkannya tentang semua nama, menundukkan untuknya segala yang ada di
langit dan di bumi, dan memberikan kepadanya kedaulatan atas segala sesuatu di
alam semesta. Namun ia tidak tahu nilai
dirinya, ia jadikan sebagian alam
semesta sebagian tuhan yang disembah, ia tunduk dan sujud padanya, padahal ia
tuan alam semesta ini. Allah berfirman :
وَمِنْ
آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا
لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ
كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dan
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (QS. Fushshilat : 37)
Penghinaan
apa lagi yang lebih besar dari pada ratusan juta manusia melakukan penyembahan
terhadap seekor sapi yang ditundukkan Allah untuk melayaninya, dan dimakan
dagingnya , bukan malah dijadikan sebagai sembahan yang dikultuskan. Oleh karena itu al-Qur’an
memberikan gambaran bagaimana kemusyrikan itu merendahkan martabat pelakunya :
وَمَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ
تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
Barang siapa mempersekutukan sesuatu
dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh
burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.(QS. Al-Hajj : 31)
2.
Syirik merupakan pintu
masuk khurafat
Syirik
memasuki sarang khurafat dan mitos; karena orang yang meyakini adanya sang
penentu selaian Allah pada alam ini seperti bintang, jin, roh halus, dan
sebagainya, maka berarti akalnya siap menerima segala khurafat, membenarkan
semua mitos. Oleh karena itu, dalam
masyarakat musyrik muncul subur barang dagangan para dukun, peramal, tukang
sihir, astrolog dan semacamnya yang mengklaim tahu masalah yang ghaib. Di
samping masyarakat ini menyepelekan usaha dan ikhtiar, dan mengagantungkan diri
pada jimat, jampi, sihir, tumbal, dan sejenisnya.
3.
Syirik merupakan kezaliman
yang besar
Syirik merupakan
kezaliman yang besar, zalim terhadap
hakikat kebenaran, zalim terhadap diri sendiri, dan zalim terhadap yang lain.
Dikatakan zalim terhadap hakikat kebenaran, karena hakikat kebenaran yang
paling besar adalah bahwa tidak ada tuhan yang harus diibadahi dan ditaati selain Allah,
tidak ada tuhan pemelihara selain Dia, dan tidak ada ketentuan selain ketentuan-Nya. Akan tetapi orang
musyrik menjadikan selain Allah tuhan yang disembah, mencari pemelihara selain Allah, dan mencari ketentuan hukum
selain ketentuan Allah. Dikatakan zalim
terhadap diri sendiri, karena orang yang musyrik menjadikan dirinya sebagai
hamba makhluk yang sama seperti dia atau lebih rendah dari pada dirinya,
padahal Allah menjadikannya orang yang merdeka. Dikatakan zalim terhadap yang lain, karena orang yang menjadikan selain
Allah sebagai sekutu bagi-Nya berarti ia telah berbuat zalim kepadanya, di mana
ia memberikannya hak yang bukan miliknya.
4. Syirik merupakan
sumber rasa takut
Syirik
merupakan sumber ketakutan dan kegalauan, karena tauhid merupakan sumber rasa
aman dan ketentraman. Orang yang akalnya menerima segala bentuk khurafat,
membenarkan segala bentuk mitos, maka ia akan menjadi orang yang takut dari
berbagai penjuru. Dari tuhan-tuhan yang disembah, para asisten tuhan, dari
kegalauan yang dihembuskan oleh para asisten tuhan, dukun, dan para
pengikutnya. Oleh karena itu dalam suasana syirik menyebarlah rasa pesimisme,
anggapan sial, dan rasa takut tanpa sebab yang jelas. Allah swt berfirman :
سَنُلْقِي
فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ
يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ
Akan
Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan
keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang lalim. (QS. Ali Imran : 151)
5.
Syirik dapat menghapuskan sikap optimisme
seseorang
Syirik
dapat menghalangi kerja yang bermanfaat, dapat menghapuskan sikap optimisme dan
percaya diri seseorang -setelah
bergantung pada Allah-; hal itu dikarenakan syirik itu mengajarkan kepada para
penganutnya sikap ketergantungan pada para perantara. Mereka melakukan segala
bentuk dosa dan kesalahan dengan andalan bahwa tuhan-tuhan mereka akan
memberikan pertolongan kepada mereka. Inilah yang diyakini orang-orang musyrik
Arab tentang tuhan dan berhala mereka. Allah berfirman :
وَيَعْبُدُونَ
مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ
شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
Dan mereka
menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan
kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka
itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah". (QS. Yunus : 18)
Seperti
mereka halnya orang-orang Nasrani yang melakukan kejahatan apa saja yang
diinginkan hawa nafsu dengan keyakinan bahwa tuhan mereka “Yesus” telah
mengampuni dosa-dosa mereka ketika disalib –menurut anggapan mereka- sebagai
tebusan terhadap manusia.
6.
Bahaya syirik di akhirat
Di
atas adalah bahaya syirik di dunia. Sedangkan bahayanya di akhirat cukuplah
bahwa syirik adalah dosa besar yang tidak diampuni sebagaimana firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(QS. An-Nisa’ : 48)
Orang
musyrik tidak punya tempat tinggal kecuali neraka, ia diharamkan masuk surga.
Allah berfirman :
إِنَّهُ مَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ
النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang lalim itu seorang penolong pun. (QS. Al-Maidah : 72)
Rasululah
saw bersabda :
مَنْ لَقِيَ اللَّهَ
لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ
دَخَلَ النَّارَ
Barangsiapa yang bertemu dengan Allah
dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, maka pasti ia masuk
surga. Dan barangsiapa yang bertemu dengan
Allah dalam menyekutukan-Nya, maka pasti ia masuk neraka. (HR. Muslim)
(والله أعلم بالصواب)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar