Rabu, 28 Maret 2012

Iman Kepada Malaikat




ِِA. Pengertian Malaikat dan pengertian iman kepada Malaikat

Menurut bahasa Malaikat (ملائكة  ) bentuk jama’ dari kata (ملك).  Kata (ملك)   berasal dari kata ( ملأك ), harakat hamzah dipindahkan kepada huruf sebelumnya, kemudian huruf alif dibuang untuk meringankan pengucapan, maka jadilah (ملك ) . Kata ini berasal dari kata ( ألوكة )  yang berarti risalah. Bentuk jama’nya ( ملائك) atau (ملائكة ).
Menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang Ia ciptakan dari cahaya untuk taat dan beribadah kepadaNya serta mengerjakan semua tugas-tugasnya.
Iman kepada malaikat berarti keyakinan yang kokoh bahwa Allah mempunyai malaikat yang maujud (memiliki keberadaan), diciptakan dari cahaya, yang tidak durhaka kepada Allah, dan mereka melaksanakan semua tugas-tugas yang telah Allah perintahkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.  Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya’/21: 19-20)

B. Dalil iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat merupakan bagian dari keimanan, iman seseorang tidak dianggap sempurna kecuali jika ia mengimani adanya malaikat secara gelobal, mengimani  malaikat yang disebutkan namanya dalam al-Qur’an dan Hadits secara terperinci serta mengimani tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka.
Wajibnya iman kepada malaikat  dan bahwa  iman kepada malaikat merupakan bagian dari keimanan banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Di antara ayat Al-Qur’an adalah :
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi …” ( QS. Al-Baqarah/2 : 177 )

Firman Allah lagi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan   kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sbelumnya . Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya “ ( QS. An-Nisa’/4 : 136 )

 Dalam hadits, Rasulullah saw ketika ditanya Jibril tentang iman menjawab :

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَاِئكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الأَخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“ Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk “ ( HR. Bukhari dan Muslim )

C. Mengimani Wujud (Keberadaan) Malaikat

Malaikat adalah makhluk ghaib yang tidak dapat dilihat. Tidak dapat dilihat tidak berarti tidak ada. Orang yang beriman harus meyakini bahwa malaikat itu ada. Keberadaan malaikat bisa diketahui melalui berita  dan pengaruhnya. Berita tentang adanya malaikat datang dari Allah dan RasulNya yang tidak pernah berdusta. Allah telah memberitakan tentang adanya malaikat dalam al-Qur’an seperti disebutkan dalam ayat-ayat di atas. Begitu juga Rasulullah s.a.w. telah memberitakannya dalam beberapa haditsnya seperti hadits Jibril di atas.
Sedangkan pengaruh adanya malaikat antara lain adalah Al-Qur’an, sebab Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril. Firman Allah:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195)

“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, di dibawa turun oleh ar-Ruh al -Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas “. (QS. Asy-Syu’ara/26 : 192-195 ).
Dan di antara pengaruh adanya malaikat adalah kematian. Adanya orang yang meninggal dunia menunjukkan adanya malaikat yang bertugas mencabut nyawa. Firman Allah :
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah : ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikam kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan’. ( QS. As-Sajdah/ 32 : 11 ) .

D. Mengimani Sifat-Sifat Malaikat

Sifat malaikat ada dua macam, sifat fisik  dan sifat akhlak (moral) .
Adapun sifat fisik malaikat adalah sebagai beikut :
1.      Malaikat diciptakan sebelum nabi Adam a..s.
Firman Allah :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Artinya : “ Ingatlah ketika Rabbmu berkata kepada malaikat : Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi … “ ( QS. Al-Baqarah/2 : 30 )

2.  Malaikat diciptakan dari cahaya.
      Sabda Rasulullah  saw.:

خُلِقَتْ الْمَلآئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ ، وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ ، وَخُلِقَ آدَمُ ِِممَّا وُصِفَ لَكُمْ . )رواه مسلم وأحمد(

 Artinya : “ Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin dicciptakan dari nyala api dan Adam      diciptakan dari sesuatu yang sudah dijelaskan kepada kamu sekalian “ ( HR. Muslim dan Ahmad ).
2.      Malaikat tidak memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti makan dan minum, sakit, letih,   laki-laki dan wanita. Firman Allah :
يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya’/21:20)
3.      Dengan izin Allah malaikat mampu menjelma dalam wujud manusia. Firman Allah :
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا (16) فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17)
Dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,   Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. ( QS. Maryam/19:16-17  ).
4.      Malaikat memiliki sayap dengan jumlah yang berbeda-beda. Firman Allah :
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( QS. Fathir/ 35:1).
6.  Merasa terganggu dari sesuatu yang tidak disenangi.
Sabda Rasul :

مَنْ أَكَلَ مِنَ الثَّوْمِ وَالْبَصَلِ وَالْكُرَاثِ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا ، فَإِنَّ الْمَلآئِكَةَ تَتَأَذَّى ِممَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُوْ آدَمَ. رواه مسلم.

Artinya :“ Barangsiapa makan bawang  putih, bawang merah dan kurat, maka janganlah dia mendekati masjid, karena malaikat merasa terganggu dari sesuatu yang manusia merasa terganggu karenanya” (HR. Muslim).

Sedangkan sifat Akhlak malaikat adalah sebagai berikut :
1.      Memiliki sifat malu. Sabda Rasulullah Saw.

أَلاَ أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ المَْلآئِكَةُ. رواه مسلم.

Artinya : “ Apakah saya tidak malu kepada seseoang yang malaikat malu kepadanya ?” (HR. Muslim ). Seseorang yang dimaksud adalah Usman bin Affan.
2.      Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.( QS. At-Tahrim/66:6).
3.      Takut kepada Allah swt. Firman-Nya :
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (49) يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (50)
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.  Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (QS. An-Nahl/16:49-50).
4.      Mencintai orang yang mencintai Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW. :
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ . (رواه البخارى ومسلم عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ )
Artinya : “ Sesungguhnya Allah apabila mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril : Sesungguhnya Allah telah mencintai si Fulan cintailah dia olehmu, Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil di langit : Sesungguhnya Allah telah mencintai si Fulan, maka cintailah dia olehmu sekalian, penghuni langitpun mencintaimu. Dan diletakkanlah penerimaan untuknya di muka bumi “. (HR. Bukhari Muslim)
5.      Mendo’akan orang mukmin dan melaknat orang kafir. Firman Allah :
قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (161) قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162)
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.   Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh. ( QS. Al-Baqarah/2:161-162)

E. Mengimani Tugas-Tugas Malaikat

Malaikat adalah hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan mereka untuk membawa risalah-Nya dan menunaikan tugas-tugas yang dipikulkan kepada mereka. Di antara tugas-tugas yang dipikulkan kepada mereka adalah :
1.    Beribadah kepada Allah dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam. Firman Allah :
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
Jika mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu. (QS. Fushshilat/41 : 38).  Lihat juga : QS. Al-Anbiya’/21-19-20.

2.    Menurunkan hujan dan membaginya sesuai  dengan kehendak Allah.
Hal  ini  ditunjukkan oleh hadits Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ
Dari Abu Hurairah dari Nabi saw. Bersabda : “Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, `Siramilah kebun si Fulan`,   maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di  suatu  tanah yang berbatu  hitam, maka  di antara saluran air yang ada di situ  telah memuat air  seluruhnya…”.
3.    Membawa wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Firman Allah :
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (4) عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى (5) ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى (6) وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى (7) ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى (8) فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى (9) فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (10)
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.   Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).  Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.  Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.  Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi.  Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.  Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).  Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang Telah Allah wahyukan. (QS. An-Najm/53 : 3-10)
Lihat juga : QS. Asy-Syu’ara’/26:192-195.
4.    Memohonkan ampun kepada Allah untuk orang-orang yang beriman. Firman Allah :
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9)
 (Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,   Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,   Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya Telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar". (QS. Ghafir/40:7-9).
5.    Mencatat amal perbuatan manusia. Firman Allah :
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.  Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.(QS. Qaf/50:17-18).
6.    Mencabut nyawa ketika habis ajalnya . Firman Allah :
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, Kemudian Hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." ( QS. As-Sajdah/32:11). Baca juga : QS. Al-an’am/6:61).
7.    Memberikan pertanyaan kepada manusia di  alam kubur, yaitu Malaikat Munkar  dan Nakir seperti disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tirmdzi :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ - أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ - أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ ، يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ :  نَمْ ! فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي  فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ .  وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لَا أَدْرِي ، فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ ، فَلَا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ . (رواه الترمذي)
Dari Abu Hurairah  ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “ ِApabila seorang mayit dikuburkan – atau beliau bersabda : salah seorang kamu- datanglah dua malaikat yang hitam lagi biru. Salah satunya dinamakan Munkar dan yang lain adalah Nakir. Kedua Malaikat itu bertanya : Apa yang pernah kamu katakan tentang laki-laki ini (Maksudnya Nabi Muhammad saw.)? Ia (si mayit) mengatakan sebagaimana ia pernah mengatakan : Dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan) yang berhak diibadahi selain Allah, dan bahwa Muhammad itu adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Lalu  dua malaikat itu berkata : Sungguh kami pun telah mengetahui bahwa kamu mengatakan hal ini. Kemudian untuknya kuburan itu diluaskan tujuh puluh hasta persegi, dan di terangi dengan cahaya, kemudian dikatakan kepadanya : Tidurlah ! Lalu dia berkata : Saya ingin kembali ke keluargaku lalu memberitahukan kepada mereka (tentang keadaanku). Kedua malaikat itu berkata : Tidurlah seperti tidurnya penganting yang tidak dapat dibangunkan kecuali oleh keluarganya yang paling ia cintai sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya itu. Jika si mayit itu seorang munafiq, maka ia menjawab : saya mendengar orang-orang mengatakan, lalu saya mengatakan seperti itu, saya tidak tahu. Lalu dua malaikat itu berkata : Sungguh kami pun telah mengetahui bahwa kamu akan mengatakan hal ini. Lalu dikatakan kepada bumi : himpitlah dia, lalu bumi itu menghimpitnya sampai tulang-tulang rusuknya berselisihan, maka ia senantiasa dalam keadaan disiksa sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya”. (HR. Tirmidzi)

8.    Meniup terompet. Firman Allah :
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ (68) وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (69) وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَا يَفْعَلُونَ (70)
Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).  Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi Keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.  Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang Telah dikerjakannya dan dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. Az-Zumar/39 : 68-70).
9.    Menyambut orang-orang beriman di syurga. Firman Allah :
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (23) سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)
 (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;  (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. ( Q S. ar-Ra’d/13: 23-24). 
10. Menjaga neraka. Firman Allah :
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
Mereka berseru: "Hai Malik Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)". (QS. Az-Zukhruf/43:77).
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Allah. Firman Allah :
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا (1) وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا (2) وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا (3) فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا (4) فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا (5)
Demi (Malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,  Dan (Malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,  Dan (Malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (Malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, Dan (Malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).( QS. An-Nazi’at/79:1-5).

F. Jumlah Malaikat

Jumlah malaikat banyak, tidak ada yang tahu jumlah persisnya kecuali Allah. Firman Alah :
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu (maksudnya malaikat) melainkan dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS. 74:31).

At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Bazzar mengeluarkan hadits dari Abu Dzar secara marfu’:
أَطَّتِ السَّمَاءُ وَحَقَّ  لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَافِيْهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَعَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدُ
Artinya : “ Langit gemertak dan layaklah ia gemertak. Tidak ada padanya lahan sebesar empat jaripun melainkan di atasnya ada malaikat yang sedang sujud”
 Dalam hadits Mi’raj Rasulullah Saw. bersabda : “ Lalu aku diangkat ke Baitul Makmur, aku bertanya kepada Jibril, ia mengatakan : ` Di Baitul Makmur ini setiap  harinya shalat tujuh puluh ribu malaikat…” (HR. Bukhari)

G. Iman Kepada Malaikat Secara Rinci Dan Global

Seorang muslim wajib mengimani malaikat yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an atau Sunnah secara rinci. Di antara mereka ada tiga malaikat yang menjadi pemimpin, yakni Jibril, Mikail dan Israfil.
Jibril adalah malaikat yang ditugaskan menyampaikan wahyu, Mikail ditugaskan mengatur hujan, sedangkan Israfil ditugaskan meniup terompet yang dengannya dunia hancur dan manusia bangkit dari kematian. Tentang Jibril dan Mikail disebutkan dalam al-Qur’an. Firman Allah :
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (97) مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ (98)
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.  Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah/2 : 97-98).
Tentang Isrofil disebutkan dalama hadits :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ  : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَرَبَّ إِسْرَافِيلَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ حَرِّ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ" . (رواه النسائي)
Dari Aisyah ra.  ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “ Ya Allah,  Tuhan Jibril, Mikail dan Isrofil, aku berlindung kepada-Mu dari panasnya neraka dan dari siksa kubur “. (HR. an-Nasa’I )
Seorang muslim juga wajib mengimani secara global malaikat yang namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an atau Sunnah. Sebagai contoh disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Infithar : 10-12 :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (12)
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat-malaikat) yang Mengawasi (pekerjaanmu),  Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),  Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Infithar/82 : 10-12).
Firman Allah juga :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. (QS. Ar-Ra’d/13:11).

H. Dampak Iman Kepada Malaikat Dalam Kehidupan Manusia

Iman kepada malaikat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan seorang mukmin. Di antara dampak itu adalah :
1.      Terhindar dari khurafat dan prasangka-prasangka yang biasanya menyelimuti orang-orang yang tidak beriman kepada yang ghaib dan tidak nenyerap ilmu dari wahyu ilahi.
2.      Semakin merasakan keagungan kekuasaan Allah yang luar biasa, karena Allah telah menciptkan malaikat dari cahaya yang memiliki sayap dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat.
3.      Bertambahnya iman seseorang terhadap wahyu yang diturunkan Allah, karena wahyu itu   dibawa malaikat kepada para Nabi dan Rasul.
4.      Bertambahnya keinginan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan    melakukan ibadah dan amal shaleh, karena ia melihat contoh dari malaikat yang tidak henti- hentinya beribadah kepada Allah.
5.      Bertambahnya  ketenangan dan ketentraman jiwa seorang mukmin serta sabar dan istiqamah    dalam melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah, karena malaikat selalu memberikan   dukungan  kepada orang mukmin yang tunduk dan patuh kepada Allah.
6.      Selalu siap melakukan amal kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat, karena seseorang   merasa ada malaikat yang mencatat amal perbuatannya.
7.      Semakin menyadari bahwa dunia akan hancur, tidak akan kekal, karena seseorang    mengetahui ada malaikat yang mencabut nyawa dan yang bertugas meniup sangkakala.
8.      Melakukan hisab (evaluasi) untuk kehidupan akhirat, karena ada malaikat yang bertugas    menyambut orang mukmin di syurga dan yang menjaga neraka.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar