MENGENAL JIN DAN SYAITHAN
A. Mengimani Adanya Jin dan Syaithan serta Dalilnya
1. Atsar ( pengaruh).
a- Berbicaranya jin melalui orang yang dimasukinya, serta memberitahukannnya jin itu sesuatu yang tidak diketahui orang yang dimasuki tersebut.
b- Keluarnya jin dari seseorang yang dimasukinya melalui jampi ( do’a) orang yang baik atau jampi orang yang jahat yang setia kepadanya.
c- Adanya tindakan-tindakan kejahatan yang dilakukan seseorang seperti perzinahan, homoseksual, pembunuhan, pencurian, minuman keras dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan kejahatan ini. sebagai pengaruh dari syaithan, karena syaithanlah yang membuat manusia memandang baik dan indah terhadap kejahatan itu. Hal itu dilakukannya dalam rangka menyesatkan manusia dan merusak rohaninya yang merupakan parameter kebahagiaan dan kesengsaraannya di akhirat kelak, sebab syaithan dalam merusak jiwa manusia seperti virus dalam merusak tubuhnya.
2. Berita :
a- Berita dari Allah swt. Firman Allah :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat/51 : 56)
Firman Allah :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. Al-Kahfi/18 : 50)
Firman Allah juga :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’am/6 : 112)
A. Berita dari Rasulullah SAW
Sabda beliau :
" مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ " ، قَالُوا : وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : " وَإِيَّايَ ، إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ " . رواه مسلم .
Artinya : “ Tidak ada seorangpun kecuali ia ditemani oleh temannya dari golongan jin “ , para sahabat bertanya : Termasuk anda wahai Rasulullah?, beliau menjawab : “ Termasuk saya, hanya saja Allah membantu saya untuk mengalahkannya sehingga ia masuk islam, maka ia tidak memerintahkan saya kecuali kepada kebaikan “. HR. Muslim.
Sabda beliau lagi :
لَا يَأْكُلَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِشِمَالِهِ وَلَا يَشْرَبَنَّ بِهَا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِهَا . ( رواه مسلم )
Artinya: “ Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu makan dan minum dengan tangan kiri, karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri “. (HR. Muslim)
B. Beberapa informasi umum tentang jin dan syaithan
1. Jin dan syaithan diciptakan dari api sebelum diciptakannya manusia. Firman Allah :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (26) وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (27)
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami Telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr/15:26-27.
2. Jin dikatakan jin karena jin bersembunyi dan tidak nampak bagi manusia (asal arti jinn dalam bahasa Arab adalah bersembunyi). Firman Allah :
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-A’rof/7:27)
3. Jin membutuhkan makanan.
Rasulullah saw. bersabda :
لَا تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلَا بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنْ الْجِنِّ
“Janganlah kamu cebok dengan kotoran dan Tulang, karena kotoran dan tulang itu makanan saudaramu dari golongan jin “. (HR. Tirmidzi)
4. Jin melahirkan keturunan. (Lihat : QS. Al-Kahfi/18:50 di atas)
5. Jin dan syaithan dapat menjelma dalam berbagai bentuk.
- Iblis datang dalam bentuk laki-laki tua ke Darun Nadwah (tempat pertemuan orang-orang kafir Mekah) ketika para tokoh Quraisy berkumpul memusyawarahkan Nabi saw. dan da’wahnya.
- Salah satu jin Medinah membentuk seekor ular.
- Syaithan berbentuk seorang manusia dan mencuri korma sedekah.
6. Pada umumnya jin dan syaithan tinggal di tempat reuntuhan, tempat buang kotoran, tempat jagal dan tempat sampah, sesuai dengan hadits bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Tempat buang kotoran ini dihuni jin, maka apabila salah seorang di antara kamu masuk WC hendaklah ia mengucapkan :اللهم إنى أعوذ بك من الخبث و الخبائث “ Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari syaithan laki-laki dan syaithan perempuan “. HR. Abu Daud.
7. Jin mencuri-curi pendengaran dari langit. Firman Allah :
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8) وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا (9) وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا (10)
Dan Sesungguhnya kami Telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang Kuat dan panah-panah api, Dan Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan Sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.(QS. Al-Jinn/72:8-10.
8. Jin lebih rendah derajatnya dari pada manusia. Firman Allah :
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al-Jinn/72:6)
9. Sebagian jin menyakiti sebagian manusia.
- Disebabkan manusia dianggap menyakiti mereka.
- semata-mata karena tindakan penganiayaan dari sebagian mereka.
10. Jin ada dua macam :
a- Syaithan, yaitu jin kafir, yang tidak ada kebaikan sama sekali pada mereka, di antaranya adalah Iblis. (Lihat : QS. Al-Kahfi/18:50 di atas)
b- Jin yang mukmin, di antara mereka ada yang shalih dan ada yang rusak. Keadaan jin seperti manusia. Firman Allah :
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(QS. Al-Jinn/72:11).
Firman Allah juga :
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا (14) وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا (15)
Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar Telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam. (QS. Al-Jinn:14-15)
11. Jin yang shalih akan masuk syurga. Sesuai dengan umumnya firman Allah :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar. (QS. AL-Buruj/85:11)
C. Membentengi diri dari gangguan syaithan
Membentengi diri dari gangguan syaithan bisa dilakukan dengan salah satu di antara tujuh hal di bawah ini:
1. Mohon perlindungan kepada Allah. Firman Allah :
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Fushshilat/41 : 36)
2. Membaca QS. Al-Falaq dan An-Nas.
3. Membaca ayat kursi.
4. Membaca surat Al-Baqarah dengan sempurna.
5. Membaca لا اله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير satu hari seratus kali.
Sabda Rasulullah saw :
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
Barangsiapa yang mengucapkan [لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ /Tidak ilaah (tuhan) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala kerajaan dan segala puji hanya bagi-Nya, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu] satu hari seratus kali, maka baginya (pahala) sebanding dengan memerdekakan sepuluh budak, baginya dituliskan seratus kebaikan dan dihapus seratus keburukan, dan ia dipelihara dari syaitan pada hari itu sampai sore hari, dan tidak ada seorang pun bisa mendatangkan yang lebih baik dari pada yang ia lakukan kecuali seseorang melaksanakan lebih banyak dari itu. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
6. Berdzikir kepada Allah.
7. Berwudhu ketika marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar