IMAN KEPADA PARA RASUL (3)
(oleh : H. Asnin
Syafiuddin, Lc. MA)
Pengantar
Pada
pembahasan Iman kepada Rasul 1 dan 2 telah dipaparkan wajib iman kepada para rasul dan dalilnya, makna
dan hakikat rasul, kebutuhan manusia
terhadap rasul;, tugas rasul, sifat rasul, dan konsekwensi iman kepada rasul.Berikut
ini akan dijelaskan secara khusus tentang mengimani kerasulan Muhammad saw yang
meliputi makna, dalil dan konsekwensinya. Kemudian pembahasan iman
kepada para rasul ini akan ditutup dengan dampak positif iman kepada para
rasul. Semoga bermanfaat !
G. Mengimani Kerasulan Muhammad saw (Makna,
Dalil dan Konsekwensinya)
Makna mengimani kerasulan Nabi Muhammad saw adalah
:
1.
Mengimani bahwa Nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi. Firman Alah
:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ
رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS. al-Ahzab/33 : 40).
Sabda Rasulullah saw. :
إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى
بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ
النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ
اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ. (متفق
عليه)
"Perumpamaanku dan perumpamaan para nabi adalah bagaikan seseorang yang mendirikan sebuah bangunan. Dia membuat
bangunan itu baik dan indah. Hanya saja
tersisa satu tempat (yang belum dipasang) batu bata di salah satu sudutnya. Lalu orang-orang berkeliling (untuk melihat-lihat) bangunan itu dan mereka terkagum-kagum
dengannya seraya mengatakan : ‘Mengapa (tempat) batu bata yang satu ini tidak
diisi?” Rasulullah mengatakan : “ Akulah batu bata itu, dan akulah penutup para
nabi “. (Muttafaq ‘alaih)
2.
Mengimani bahwa Rasulullah saw menghapus risalah-risalah sebelumnya. Firman
Allah :
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا
شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.(QS.
an-Nisa’/4 : 65)
Sabda Rasulullah saw :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ
يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ
بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ. (رواه مسلم)
“ Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di
tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini, baik Yahudi maupun Nasrani
mendengar aku, kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman kepada risalah
yang aku bawa, kecuali dia termasuk penghuni neraka “ . (HR. Muslim)
3.
Mengimani bahwa Rasulullah saw membenarkan nabi-nabi terdahulu. Firman Allah :
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
Dan kami Telah turunkan kepadamu Al
Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu
kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; (QS. al-Maidah/5 : 48).
4.
Mengimani bahwa beliau penyempurna risalah-risalah terdahulu. (Lihat QS.
al-Maidah/5 : 48, dan hadits pada point
1 di atas).
5.
Mengimani bahwa beliau diutus untuk seluruh manusia dan sebagai rahmat
bagi alam semesta. Firman Allah :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا
وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Dan kami tidak mengutus kamu,
melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui. (QS. Saba ’/34
: 28) Baca juga QS. al-Furqan/25 : 1,
al-Anbiya’/21 : 107).
Adapun dalil wajibnya
mengimani kerasulan Muhammad saw adalah sbb. :
1.
Kesaksian kitab-kitab terdahulu
Dalam Injil Yohanes : 14
: 15, 16 disebutkan : “Apabila kamu
mencintaiku, maka jagalah wasiat-wasiatku. Dan aku memohon
kepada Bapak, lalu Dia memberi
kamu seorang penolong yang lain untuk
tinggal bersama kamu selamanya, yaitu ruh kenabian”. Kata “ Penolong “ yang
merupakan terjemahan dari Faroqlith dalam
bahasa Ibrani artinya Muhammad atau Ahmad. Dan yang dimaksud dengan “
tinggal bersama kamu selamanya “ adalah tinggalnya
agama Nabi Muhammad, kitabnya (al-Qur’an) dan sunnahnya, karena dia
dijaga oleh Allah dan akan tetap ada sampai kehidupan ini berakhir.
Dalam Taurat (Perjanjian Lama) kitab ulangan 33 : 2
disebutkan : “ Tuhan datang dari Bukit Sinai, dan terbit kepada mereka di Seir.
Ia bersinar di Pegunungan Paran, terus maju ke muka beserta puluhan ribu orang
yang berbakti “ .
Makna perkataan di atas
adalah bahwa Allah berbicara dengan Musa dan memberikan wahyu kepadanya di
bukit Sinai. Mengutus Isa dan memberikan wahyu kepadanya di bukit Seir ( salah satu bukit di al-Quds). Dan Dia mengutus
Muhammad saw sebagai rasul dengan mengumandangkan kalimat lâ ilâha illallah di Mekah yang
terletak di pegunungan Paran, seperti
bukit Abi Qubais, Kharan dsb. yang
mengelilingi kota
Mekah.
2.
Kesaksian Ulama Ahlul Kitab
Kesaksian Ulama-Ulama
Yahudi disinyalir dalam al-Qur’an
sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah : 146 :
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ
أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani)
yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara
mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui (QS. Al-Baqarah :
146).
Di antara kesaksian
mereka adalah kesaksian Abdullah bin Salam (seorang ulama Yahudi yang masuk
Islam). Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dalam kitab al-Anbiya’
dari Anas bin Malik bahwa Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Rasulullah
saw ke Madinah. Lalu Abdullah mendatangi Rasulullah dan berkata : Saya akan
bertanyakepadamu tentang tiga hal yang
tidak diketahui kecuali oleh seorang nabi. Ia berkata : Apa tanda hari kiamat yang pertama ? Apa makanan
pertama penghuni surga ? Dan dari apa seorang anak mirip bapaknya? Rasulullah
saw. bersabda : “Baru saja Jibril memberitahukan kepada saya” . Abdullah bin Salam berkata : Jibril adalah
musuh orang-orang Yahudi dari kalangan malaikat. Rasulullah saw bersabda : “ Adapaun
tanda hari kiamat yang pertama adalah api yang menggiring manusia dari timur ke barat. Makanan pertama penghuni
surga adalah hati ikan hiu. Sedangkan kemiripan anak adalah apabila seorang
laki-laki mencampuri isterinya, lalu ia mengeluarkan seperma mendahului
isterinya, maka si anak akan mirip kepadanya. Tetapi jika isterinya lebih
dahulu mengeluarkan ovum, maka si anak akan mirip pada ibunya”. Abdullah bin
Salam mengatakan : Saya bersaksi bahwa engkau adalah Rasul (utusan ) Allah. Kemudian ia mengatakan : Wahai
Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah kaum pendusta, jika mereka
mengetahui keislamanku sebelum engkau bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan mendustakan saya di
hadapanmu. Kemudian datanglah orang-orang Yahudi, Abdullah pun masuk ke dalam
rumah. Lalu Rasulullah saw. bertanya : “ Bagaimana keedudukan Abdullah bin Salam di tengah-tengah kalian?”
Mereka menjawab : Ia adalah orang yang paling alim putra orang yang paling alim
di antara kami, dan orang yang paling baik putra orang yang paling baik di
antara kami. Rasulullah saw. bertanya : “ Bagaimana pendapat kalian jika
Abdullah bin Salam masuk Islam?” Mereka
menjawab : Mudah-mudahan Allah melindunginya dari hal itu. Lalu Abdullah bin
Salam keluar seraya mengatakan asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah. Mereka berkata :
Dia adalah orang yang paling jahat dan putra orang yang paling jahat di antara
kami. Mereka mencaci makinya.
Sedangkan kesaksian
Ulama-Ulama Nasrani diisyaratkan dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 82-85:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً
لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ
مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ
قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (82) وَإِذَا سَمِعُوا مَا
أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا
مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (83) وَمَا
لَنَا لَا نُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا جَاءَنَا مِنَ الْحَقِّ وَنَطْمَعُ أَنْ يُدْخِلَنَا
رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصَّالِحِينَ (84) فَأَثَابَهُمُ اللَّهُ بِمَا قَالُوا جَنَّاتٍ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْمُحْسِنِينَ
(85)
Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati
yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami Ini orang Nasrani". yang
demikian itu disebabkan Karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani)
terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena Sesungguhnya mereka
tidak menymbongkan diri. Dan apabila mereka
mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata
mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka
ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami,
kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah
dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar
Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?". Maka Allah memberi mereka pahala terhadap
perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. dan Itulah balasan (bagi)
orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).
Para Ulama ahli tafsir,
ahli hadits dan ahli sejarah sepakat bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan
Raja Najasyi (Negus) dan para sabatnya yang beriman. Contoh kesaksian Najasyi
adalah bisa dilihat dari jawabannya terhadap surat Rasulullah saw. yang ia terima dari
beliau ketika masih di Mekah. Dalam surat
jawaban itu, Najasyi menulis : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kepada Muhammad Rasulullah dari Najasyi al-Ashham bin Abjar. Keselamatan, rahmat dan
keberkahan dari Allah semoga tercurah kepada anda wahai Nabi Allah. Tidak ada ilaah kecuali
Allah. Dialah yang membimbingku kepada Islam. Surat anda
wahai Rasulullah telah sampai
kepadaku. Apa yang anda sebutkan
tentang Isa, demi Rabb langit dan bumi, bahwa Isa adalah
tidak lebih dari apa yang anda sebutkan. Kami telah tahu ajaran yang anda
sampaikan kepada kami. Putra paman anda
Ja’far dan sahabat-sahabatnya telah mendekati kami, maka saya menyaksikan bahwa
anda adalah Rasulullah dalam keadaan benar dan membenarkan. Sungguh saya telah
melakukan bai’at (janji setia) kepada anda dan putra paman anda, dan saya
menyerahkan diri di hadapannya kepada Allah Rabb alam semesta. Saya mengutus kepada anda Arham bin al-Ashham bin Abjar. Sesungguhnya
saya tidak memiliki apa-apa kecuali diriku sendiri. Jika anda menginginkan saya
datang kepada anda, saya akan melakukannya wahai Rasulullah.
3.
Kesaksian Berjuta-juta Umat Islam
Sesungguhnya
di dunia ini terdapat berjuta-juta orang muslim yang mengikuti kenabian dan
kerasulan Muhammad dan beriman dengan sebenar-benar iman serta mengikuti segala
apa yang beliau bawa tentang kebenaran dan petunjuk, bahkan mereka berjihad
untuk beliau. Dan di antara mereka adalah ulama, orang-orang arif dan
bijaksana, orang-orang yang shalih, dan orang-orang yang jujur, di mana jumlah
mereka tidak terhitung.
Keimanan
mereka itu adalah kesaksian terbesar dan
terkuat yang paling bisa diterima oleh akal,
dan paling bisa mendatangkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa
orang-orang mukmin dengan kenabian dan kerasulan Muhammad saw.
4.
Kesaksian Allah dan Para
Malaikat
Kesaksian Allah SWT dan kesaksian para
malaikat-Nya atas kenabian dan kerasulan
Muhammad saw. adalah
kesaksian yang mengalahkan semua
kesaksian lainnya. Allah berfirman :
لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ
وَالْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُونَ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا
(mereka
tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al
Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat
pun menjadi saksi (pula). cukuplah Allah yang mengakuinya. (QS. an-Nisa’/4:166).
Kesaksian Allah
dibagi menjadi dua macam, yaitu kesaksian yang berupa pemebritahuan dan
kesaksian yang berupa mukjizat.
Adapun kesaksian yang berupa pemberitahuan
adalah pemberitahuan Allah dalam kitab-Nya, bahwa Allah memilih Nabi Muhammad
saw. sebagai rasul-Nya dan diberikan-Nya pertolongan kepadanya.
Di antara kesaksian yang berupa pemberitahuan
adalah sebagai berikut :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ
Muhammad itu adalah utusan Allah. (QS. al-Fath/48 : 29).
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Katakanlah:
"Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, (QS.
al-A’raf/7 : 158).
Sedangkan kesaksian Allah yang berupa mukjizat, adalah apa yang Allah perlihatkan
pada diri Nabi saw. berupa hal-hal yang luar biasa yang tidak mampu tertandingi
oleh kemampuan siapa pun. Di mana setiap hal yang luar biasa itu seolah berkata
dengan bahasanya sendiri dari Allah : “Nabi Muhammad adalah hamba-Ku dan rasul-Ku
yang telah berkata benar dalam apa yang
dia kabarkan tentang Aku, bahwa Aku telah mengutusnya, dan dia adalah
rasul-Ku”.
Di antara kesaksian dalam bentuk mukjizat
adalah al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar yang diketahui dalam kehidupan
manusia. Sebab hukum adat menetapkan, bahwa seorang yang tidak tahu membaca dan
menulis, tidak belajar kepada seorang guru atau seorang pendidik sama sekali,
adalah tidak mungkin bila bisa berbicara tentang ilmu pengetahuan atau
menguasainya dan unggul dalam ilmu pengetahuan itu, apalagi membuat sesuatu
yang yang tidak bisa dibuat oleh orang lain pada masanya atau orang-orang
sesudahnya sampai berakhirnya kehidupan ini.
Kitab yang dibawa seorang yang ummi (tidak
bisa membaca dan menulis) ini menantang setiap manusia untuk membuat yang
semisalnya, atau sepuluh surat seperti
surat-suratnya, atau bahkan satu surat saja. Tapi tiada
manusia yang mampu melakukan, walaupun dibantu oleh para jin. Firman Allah :
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ
هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". ( QS. al-Isra’/17 :88). Baca juga : QS. Hud/11 : 13, al-Baqarah/2 : 23.
Sedangkan konsekwensi mengimani
kerasulan Muhammad saw. adalah sebagai berikut :
1.
Mengimaninya dan membenarkan beritanya. Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ
قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman,
tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah
turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat
sejauh-jauhnya.(QS. An-Nisa’/4:136)
Firman Allah :
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ
وَصَدَّقَ بِهِ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (QS.
Az-Zumar/39:33)
2.
Mengikutinya, dengan mentaati segala perintahnya dan menjauhi
larangannya, serta beribadah sesuai dengan syari’at yang telah ditetapkannya. Firman
Allah :
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ
يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
(156) الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ
مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ
الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ
فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي
أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (157)
…dan rahmat-Ku meliputi segala
sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami". (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi
yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang
ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al-A’raf/7 : 156-157)
Firman Allah :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
Apa yang diberikan Rasul kepadamu,
Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. (QS. al-Hasyr/59 : 7)
Sabda Rasulullah saw. :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan (agama)
kami ini yang bukan berasal dari agama ini, maka ia ditolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.
Mencintainya. Sabda Rasulullah saw. :
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Seseorang di antara kamu tidak dianggap
beriman sehingga aku lebih dia cintai dari pada anaknya, orang tuanya dan
manusia seluruhnya. (HR. Muslim)
4.
Membelanya. Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ
الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ
وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا
ظَاهِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman,
jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam Telah Berkata
kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" pengikut-pengikut
yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu
segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka kami
berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka,
lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS. Ash-Shaf/61:14)
Firman Allah :
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ
الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ
بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ
اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang
kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang
dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta
kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan
orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang Tinggi.
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah/9:40)
5.
Menyebarkan dakwahnya. Firman Allah :
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ
أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan
(agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah
dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang
yang musyrik". (QS. Yusuf/12:108)
Sabda Rasulullah saw. :
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً…
Sampaikanlah dariku walaupun satu
ayat
6.
Mengagungkannya. Firman Allah :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
(8) لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ
بُكْرَةً وَأَصِيلًا (9)
Sesungguhnya kami mengutus kamu
sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di
waktu pagi dan petang. (QS. Al-Fath/48:8-9)
7.
Mencintai kekasihnya dan membenci musuhnya. Firman Allah :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ
عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا
مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ
مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ
فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ
بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah
dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar. (QS. Al-Fath/48:29)
8.
Membaca shalawat ketika namanya disebut. Firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab/33:56)
Sabda Rasulullah saw. :
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Barangsiapa yang membaca shalawat satu kali
kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim, Abu
Daud dan Nasa’i)
H. Dampak Iman kepada Para
Rasul
1.
Mengetahui rahmat serta perhatian Allah swt. kepada hamba-hamba-Nya,
sehingga mengutus para rasul untuk membimbing mereka ke Allah. serta
menjelaskan bagaiamana cara beribadah kepada Allah, karena memang akal manusia
tidak bisa mengetahui hal itu dengan sendirinya.
2.
Mensyukuri nikmat Allah yang amat besar ini.
3.
Mencintai, para rasul,
mengagungkannya, serta memujinya,
karena mereka hanya menyembah Allah, menyampaikan risalah-Nya, dan
menasehati hamba-Nya.
(والله
أعلم بالصواب)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar