Rabu, 27 November 2019


PENGERTIAN, DALIL, DAN KANDUNGAN
IMAN KEPADA QADAR
(oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA)



A.   Pengertian Iman  Kepada Qadar

Qadar adalah ketentuan Allah untuk seluruh makhluk yang ada sesuai dengan ilmu dan hikmah-Nya. Jadi iman kepada qadar adalah mengimani adanya ketentuan Allah untuk seluruh makhluk sesuai dengan ilmu dan hikmah-Nya.

B.    Dalil Wajib Beriman Kepada Qadar

Seorang mukmin wajib beriman kepada qadar, karena  iman kepada qadar termasuk rukun iman, dalam arti orang yang tidak beriman kepada qadar sama saja dengan tidak beriman kepada Allah dan rukun iman yang lain. Wajibnya iman kepada qadar sesuai dengan dalil al-Qur’an,  hadits dan akal.
 Di antara dalil al-Qur’an  adalah :

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

“ Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran “. ( QS. al-Qamar : 49)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ

“ Tidak ada sesuatu mushibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah “. (QS. al-Taghabun : 11)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِى الأَرْضِ وَلاَفِى أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ ِفى كِتَابٍ ِمنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ
      
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah “. (QS. al-Hadid : 22)

Sedangkan di antara dalil hadits yang menyatakan iman kepada qadar antara lain adalah :
Ketika Rasulullah saw. ditanya malaikat Jibril dalam bentuk seorang laki-laki tentang iman beliau menjawab :

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلآِئكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya “. (HR. Muslim )



Dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda :

اِعْمَلُوْا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ

“ Beramallah,  karena semuanya dimudahkan  terhadap sesuatu yang telah ditentukan “        ( HR. Bukhari dan Muslim )

Sedangkan dalil akal adalah bahwa iman kepada qadar merupakan konsekwensi iman kepada Allah SWT, karena iman kepada qadar pada hakekatnya didasarkan pada iman kepada nama dan sifat Allah seperti : al-ilmu ( lihat QS. Al-Baqarah : 29), al-qudrah ( lihat QS. Al-Hadid : 2) dan al-iradah (lihat QS. Al-Buruj : 16).

C.    Kandungan Iman Kepada Qadar

Iman kepada qadar mengandung empat unsur :
1.       Mengimani bahwa Allah mengetahui segala sesuatu secara global maupun terperinci, azali dan abadi, baik yang berkaitan dengan perbuatan-Nya maupun perbuatan para hamba-Nya.
2.       Mengimani bahwa Allah telah menulis hal itu di  Lauh Mahfuzh . Tentang dua hal tersebut Allah berfirman :
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS :  Al-Hajj/22 : 70)
                  
Abdullah bin Umar ra.  Berkata :  Aku pernah mendengar Rasulullah saw.
       bersabda:
  
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ِبخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
  “ Allah telah menulis (menentukan) takdir seluruh makhluk   sebelum
   menciptakan langit dan bumi 50.000.tahun “.(  HR .Muslim )

3.       Mengimani bahwa seluruh yang ada  tidak akan ada, kecuali dengan kehendak Allah SWT, baik yang berkaitan dengan perbuatan-Nya maupun yang berkaitan dengan perbuatan makhluk-makhluk-Nya .
Allah SWT.  berfirman :
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya.  (QS. Al-
              Qashash/28 : 68)
             
Baca juga (QS. Ali  Imron/3 : 6)                                                                                                                                 
Allah juga berfirman tentang sesuatu yang berkaitan dengan perbuatan–perbuatan  makhluk–makhluk-Nya :
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلًا
…Kalau Allah menghendaki, tentu dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu Pastilah mereka memerangimu.  (QS. An-Nisa’/4 : 90)
  Baca juga : QS. Al-An’aam/6 : 137.
4.       Mengimani bahwa  seluruh yang ada, zatnya, sifatnya, dan geraknya diciptakan oleh Allah SWT. Firman Allah :
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu. ( Az-
  Zumar/39 : 62)
             Baca juga : QS. Al-Furqon/25 : 2, QS.   Ash-Shaffat/37 : 96)

              
(والله أعلم بالصواب)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar